Rabu, 12 Desember 2012

TEKNOLOGI PERTANIAN


BUDIDAYA TANAMAN CABAI


Langkah-Langkah Kegiatan
1.        Persiapan/Pengolahan Lahan
2.        Persemaian
3.        Penanaman
4.        Perlindungan & Perawatan Tanaman
5.        Panen

Persiapan Lahan

1)             Tanaman cabai memerlukan tanah yang  subur, gembur, dengan drainase yang baik
2)             Tanah perlu diolah dengan jalan membajak atau mencangkul.
3)             Diberi pupuk kandang (dicampur merata),
4)             Selanjutnya tanah tersebut digulud. Lebar antara 120 – 160 cm

Persemaian
1)             Alat dan Bahan yang. digunakan adalah kertas koran/kertas merang, handuk, dan hand sprayer
2)             Benih ditebar merata pada kertas merang yang telah dibasahi, lalu digulung dan disimpan dalam suhu kamar
3)             Untuk menjaga kelembaban, bisa disemprot air dengan Hand sprayer
4)             Benih akan keluar radikulanya dalam waktu 4-7 X 24 jam, pindahkan ke media semai memakai pinset
5)             Membuat media semai yg. terdiri dari campuran cocopeat, kompos , dan NPK Grand-S15 (4:1:1) atau tanah, pasir, & kompos (1:1:1)
6)             Letakkan dalam kantong plastik yang tingginya 8 cm dan diameter 3-4 cm dan telah diberi lubang drainase
7)             Kantong plastik ditata di bedeng semai
8)             Biji cabai disemaikan hingga pada umur 16 s/d 25 hari atau tanaman cabai sudah berdaun 3 s/d 4 helai daun sempuna
9)             Persemaian harus disiram setiap hari untuk menjaga kelembaban media tumbuh
10)         Untuk mencegah gangguan cendawan/jamur, persemaian perlu disemprot dengan fungisida belerang dengan konsentrasi 0.5 g/liter
11)         Untuk mencegah serangan ulat, bibit dapat disemprot insektisida dengan konsentrasi 0.5 g/liter

Penanaman
1)             Bila bibit sudah berumur 16 s/d 25 hari atau sudah berdaun 3 s/d 4, bibit cabai siap ditanam
2)             Sebelum tanam terlebih dahulu bibit cabai dicelupkan pada larutan fungisida dan insektisida dengan ukuran 0,25 gr/lt (Benlate dan Agrimycin atau Bactomycin)
3)             Membuat lubang tanam (ditugal) sedalam 8-10 cm
4)             Hati-hati dalam merobek plastik kantong semai
5)             Jarak tanam 60 cm X 50 cm (zig-zag)

Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi: Sulam, Menyiang, Wiwil tunas, Ikat tanaman, Pupuk susulan, Pengairan, Pengendalian Hama dan Penyakit
1.             Sulam : Setelah tanaman berumur 7-14 hari hst, tanaman  yang tidak bisa tumbuh dengan normal atau mati dilakukan penyulaman segera mengunakan sisa bibit yang ada di persemaian.
2.             Menyiang
Penyiangan segera dilakukan setelah dilubang tanam tumbuh gulma dengan cara mencabut. Bila diparit juga sudah tumbuh gulma perlu juga dilakukan penyiangan dengan Herbisida Rambo 480 AS atau juga bisa disiang mengunakan cangkul. Bila mengunakan Herbisida ujung nozzle diberi sungkup agar tidak mengenai tanaman utama.
3.             Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan pada tunas yang tumbuh dibawah cabang Y atau cabang utama. Pewiwilan dilakukan agar mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal
4.             Ikat tanaman
Saat tanaman berumur 10 – 15 hst tanaman perlu diikat. Pengikatan dilakukan dengan cara mengikat bagian batang yang berada dibawah cabang utama dengan mengunakan tali plastik pada lanjaran atau ajir.Pada umur 30 –40 dilakukan pengikatan ulang di atas cabang utama dan selanjutnya pada saat tanaman mulai berbuah yaitu umur 50-60 hst untuk menopang agar tanaman tetap berdiri tegak.
5.             Pemupukan susulan
Mulai umur 7-50 hari setelah tanam; NPK Grand S-15  4,5 Kg + ZA 6 kg + air sebanyak 300 lt (250 cc pupuk per tanaman.) Saat tanaman berumur 30 hst; pupuk tugal NPK 15 gr/tan. Umur 60 hari setelah tanam; NPK 15 kg + Grand K + 300 liter air (200 cc pupuk per tanaman) Untuk memacu pembentukan bunga dan buah; semprot pupuk daun Gardena B/Fitomic(1,5-2,5 cc/liter)interval 10 –15 hari.
6.             Pengairan
Pengairan dilakukan tiap 3-5 hari sekali tergantung pada kondisi lahan dengan cara digenangi atau leb. Pada waktu melepas air harus dilakukan dengan pelan – pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk .
7.             Pengendalian hama
Pengendalian Hama dan Penyakit dengan cara penyemprotan obat-obatan insektisida dan fungsida tertentu dapat dilakukan pada tanaman cabai merah berdasarkan konsepsi PHT. Dalam konsepsi PHT, aplikasi pestisida merupakan alternatif terakhir jika cara pengendlian non-kimia kurang efektif.
a. Ulat Tanah atau Agrotis ipsilon
b. Thrips
c. Ulat grayak atau spodoptera litura
d. Lalat buah atau Dacus verugenius
e. Aphids hijau/kutu daun
f. Tungau/mite
g. Nematoda puru akar