Rabu, 12 Desember 2012

TEKNOLOGI PERTANIAN


BUDIDAYA TANAMAN CABAI


Langkah-Langkah Kegiatan
1.        Persiapan/Pengolahan Lahan
2.        Persemaian
3.        Penanaman
4.        Perlindungan & Perawatan Tanaman
5.        Panen

Persiapan Lahan

1)             Tanaman cabai memerlukan tanah yang  subur, gembur, dengan drainase yang baik
2)             Tanah perlu diolah dengan jalan membajak atau mencangkul.
3)             Diberi pupuk kandang (dicampur merata),
4)             Selanjutnya tanah tersebut digulud. Lebar antara 120 – 160 cm

Persemaian
1)             Alat dan Bahan yang. digunakan adalah kertas koran/kertas merang, handuk, dan hand sprayer
2)             Benih ditebar merata pada kertas merang yang telah dibasahi, lalu digulung dan disimpan dalam suhu kamar
3)             Untuk menjaga kelembaban, bisa disemprot air dengan Hand sprayer
4)             Benih akan keluar radikulanya dalam waktu 4-7 X 24 jam, pindahkan ke media semai memakai pinset
5)             Membuat media semai yg. terdiri dari campuran cocopeat, kompos , dan NPK Grand-S15 (4:1:1) atau tanah, pasir, & kompos (1:1:1)
6)             Letakkan dalam kantong plastik yang tingginya 8 cm dan diameter 3-4 cm dan telah diberi lubang drainase
7)             Kantong plastik ditata di bedeng semai
8)             Biji cabai disemaikan hingga pada umur 16 s/d 25 hari atau tanaman cabai sudah berdaun 3 s/d 4 helai daun sempuna
9)             Persemaian harus disiram setiap hari untuk menjaga kelembaban media tumbuh
10)         Untuk mencegah gangguan cendawan/jamur, persemaian perlu disemprot dengan fungisida belerang dengan konsentrasi 0.5 g/liter
11)         Untuk mencegah serangan ulat, bibit dapat disemprot insektisida dengan konsentrasi 0.5 g/liter

Penanaman
1)             Bila bibit sudah berumur 16 s/d 25 hari atau sudah berdaun 3 s/d 4, bibit cabai siap ditanam
2)             Sebelum tanam terlebih dahulu bibit cabai dicelupkan pada larutan fungisida dan insektisida dengan ukuran 0,25 gr/lt (Benlate dan Agrimycin atau Bactomycin)
3)             Membuat lubang tanam (ditugal) sedalam 8-10 cm
4)             Hati-hati dalam merobek plastik kantong semai
5)             Jarak tanam 60 cm X 50 cm (zig-zag)

Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi: Sulam, Menyiang, Wiwil tunas, Ikat tanaman, Pupuk susulan, Pengairan, Pengendalian Hama dan Penyakit
1.             Sulam : Setelah tanaman berumur 7-14 hari hst, tanaman  yang tidak bisa tumbuh dengan normal atau mati dilakukan penyulaman segera mengunakan sisa bibit yang ada di persemaian.
2.             Menyiang
Penyiangan segera dilakukan setelah dilubang tanam tumbuh gulma dengan cara mencabut. Bila diparit juga sudah tumbuh gulma perlu juga dilakukan penyiangan dengan Herbisida Rambo 480 AS atau juga bisa disiang mengunakan cangkul. Bila mengunakan Herbisida ujung nozzle diberi sungkup agar tidak mengenai tanaman utama.
3.             Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan pada tunas yang tumbuh dibawah cabang Y atau cabang utama. Pewiwilan dilakukan agar mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal
4.             Ikat tanaman
Saat tanaman berumur 10 – 15 hst tanaman perlu diikat. Pengikatan dilakukan dengan cara mengikat bagian batang yang berada dibawah cabang utama dengan mengunakan tali plastik pada lanjaran atau ajir.Pada umur 30 –40 dilakukan pengikatan ulang di atas cabang utama dan selanjutnya pada saat tanaman mulai berbuah yaitu umur 50-60 hst untuk menopang agar tanaman tetap berdiri tegak.
5.             Pemupukan susulan
Mulai umur 7-50 hari setelah tanam; NPK Grand S-15  4,5 Kg + ZA 6 kg + air sebanyak 300 lt (250 cc pupuk per tanaman.) Saat tanaman berumur 30 hst; pupuk tugal NPK 15 gr/tan. Umur 60 hari setelah tanam; NPK 15 kg + Grand K + 300 liter air (200 cc pupuk per tanaman) Untuk memacu pembentukan bunga dan buah; semprot pupuk daun Gardena B/Fitomic(1,5-2,5 cc/liter)interval 10 –15 hari.
6.             Pengairan
Pengairan dilakukan tiap 3-5 hari sekali tergantung pada kondisi lahan dengan cara digenangi atau leb. Pada waktu melepas air harus dilakukan dengan pelan – pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk .
7.             Pengendalian hama
Pengendalian Hama dan Penyakit dengan cara penyemprotan obat-obatan insektisida dan fungsida tertentu dapat dilakukan pada tanaman cabai merah berdasarkan konsepsi PHT. Dalam konsepsi PHT, aplikasi pestisida merupakan alternatif terakhir jika cara pengendlian non-kimia kurang efektif.
a. Ulat Tanah atau Agrotis ipsilon
b. Thrips
c. Ulat grayak atau spodoptera litura
d. Lalat buah atau Dacus verugenius
e. Aphids hijau/kutu daun
f. Tungau/mite
g. Nematoda puru akar










Minggu, 11 November 2012

PEMASARAN HASIL PERTANIAN


I.  PEMASARAN 


          Definisi Pemasaran

Pemasaran adalah Suatu kegiatan usaha/bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pendistribusian suatu produk. Beberapa ahli memberikan bermacam-macam defenisi tentang pemasaran, antara lain:

  1. Philip dan Duncan: Pemasaran meliputi semua langkah yang dipergunakan untuk menempatkan barang-barang nyata ketangan konsumen.
  2. W.J. Stanton: Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun yang potensial.
  3. P.H. Nyistrom: Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ketangan konsumen.
  4. American Marketing Association:  Pemasaran pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kekonsumen.
Pemasaran Hasil Pertanian atau Tata niaga Pertanian merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi selama perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke tangan konsumen (FAO pada tahun 1958).
Pemasaran hasil pertanian berarti kegiatan bisnis dimana menjual produk berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Pemasaran hasil pertanian dapat mencakup perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu sendiri.
Konsep pemasaran berorientasikan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan efektif. Empat hal berikut merupakan prinsip utama yang menjadi tonggak  konsep pemasaran:
  1. Pasar sasaran – memiilih pasar sasaran yang tepat dan membentuk aktiviti pemasaran dengan sempurna.
  2. Keperluan pengguna -  memahami kehendak sebenar pengguna dan memenuhinya dengan lebih efektif. 
  3. Pemasaran berintegrasi - kesemua fungsi / sub-unit industri bekerjasama memenuhi tanggungjawab pemasaran. 
  4. Keuntungan - mencapai keuntungan melalui kepuasan pelanggan.  
 
         Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah mencari keuntungan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen itu sendiri. Kepuasan konsumen akan tercapai apabila produk berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen, harga dapat terjangkau oleh konsumen target, pelayanan kepada konsumen memuaskan dan citra produk baik dari sudut pandang konsumen
Kegiatan yang paling utama pemasaran dalam hal memenuhi kepuasan konsumen adalah dengan memperhatikan produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut dikenal dengan istilah bauran pemasaran seperti berikut:.

  1. Produk (product): Keragaman produk, Kualitas, Design, Ciri, Nama merek, Kemasan, Ukuran, Pelayanan, Garansi, Imbalan
  2. Harga (Price): Daftar harga, Rabat/diskon, Potongan harga khusus, Periode pembayaran, Syarat kredit
  3. Tempat (Place): Saluran pemasaran, Cakupan pasar, Pengelompokkan, Lokasi, Persediaan, Transportasi
  4. Promosi (Promotion): Promosi penjualan, Periklanan, Tenaga penjualan, Kehumasan/ public relation, Pemasaran langsung.
Apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil penjualan produk akan meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai, yaitu perolehan laba. Sebaliknya, apabila kebutuhan konsumen diabaikan dan hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil penjualan produk akan menurun, sehingga laba yang diperoleh minim, bahkan dapat terjadi kerugian.

        Pengertian Pasar
Yang dimaksud dengan pasar adalah: Tempat pertemuan penjual dan pembeli atau sekelompok orang-orang  yang melakukan tawar menawar sehingga terbentuk harga.Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.

       Perbedaan pemasaran dan penjualan
a.         Pemasaran
1.    Tekanannya pada keinginan dan kebutuhan konsumen
2.    Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru
3.  Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan kemudian menbuat atau mencari jalan keluarnya bagaimana membuat dan menyerahkan produk tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.
4.    Berakhir pada kepuasan konsumen
b.         Penjualan
1.    Tekanannya pada produk.
2.    Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian bagaimana menjualnya.
3.    Perencanaan berorientasi ke jangka pendek, berdasarkan produk dan pasar.
4.    Tekanannya pada kebutuhan penjual
5.    Manajemen berorientasi pada laba volume penjualan
Dari kedua perbedaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan berawal dari produk dan berakhir pada ketentuan atau laba, sedangkan pemasaran berawal dari keinginan konsumen berakhir pada kepuasan konsumen.

         Manfaat Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan produktif karena menciptakan kegunaan (utility), yaitu proses menciptakan barang dan jasa menjadi lebih berguna.
Empat jenis kegunaan yang dilakukan pemasaran:

  1. Kegunaan bentuk (form utility): biasanya mengubah bentuk bahan mentah dan menciptakan sesuatu yang baru (mengubah bentuk sesuai keinginan konsumen).
  2. Kegunaan tempat (place utility): produk tersedia di suatu tempat yang masyarakatnya menginginkan barang tersebut (Pendistribusian produk.
  3. Kegunaan waktu (time utility): produk tersedia pada saat yang diinginkan/dibutuhkan.
  4. Kegunaan milik (possession utility): barang ditransfer/ditempatkan atas kontrol dari seseorang yang menginginkan (perpindahan kepemilikan suatu produk dari produsen kepada konsumen).



II.  FUNGSI – FUNGSI PEMASARAN

Dalam proses pengaliran barang dari produsen ke konsumen diperlukan aktivitas, tindakan atau perlakuan-perlakuan untuk memperlancar perpindahan hak milik barang yang diistilahkan sebagai fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran adalah serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran, baik aktivitas proses fisik maupun aktivitas jasa, yang ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan/penambahan kegunaan bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan terhadap suatu produk. Fungsi-fungsi pemasaran sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh produsen  dalam upaya memuaskan konsumen secara lebih efektif dan efisien. Hambatan-hambatan tersebut terkait dengan kendala waktu, jarak tempat, kekurangan informasi pasar, serta adanya perbedaan penilaian dan hak milik terhadap suatu produk.
Secara umum, fungsi pemasaran diklasifikasikan menjadi 3 yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan facilitating function. Masing-masing fungsi ini masih dapat dirinci lagi menjadi fungsi-fungsi yang lebih spesifik. Beberapa fungsi penting dalam pemasaran hasil pertanian antara lain:
1.    Fungsi  Penyimpanan
2.    Fungsi Transfortasi
3.    Fungsi Grading dan Standarisasi
4.    Fungsi Periklanan

Fungsi Penyimpanan
Fungsi Penyimpanan diperlukan untuk menyimpan barang selama belum dikonsumsi atau menunggu diangkut ke daerah pemasaran atau menunggu diolah. Yang dimaksud dengan penyimpanan adalah perlakuan terhadap produk pertanian agar waktu simpan menjadi lebih lama. Kegiatan penyimpanan akan memperkecil fluktuasi harga antar musim panen dan musim paceklik, mengatur keseimbangan suplai sepanjang tahun.
Dalam usaha penyimpanan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian diantaranya :
1.         Jumlah stok yang dimiliki
2.         Jumlah stok regional, nasional dan dunia
3.         Cara-cara pengelolaan dan pembiayaan stok
4.         Cara mengurangi biaya operasi penyimpanan dan pengelolaan persediaan
5.         Tingkat volume stok yang efisien dan efektif
6.         Perkiraan lama penyimpanan yang akan dilakukan
Biaya penyimpanan dapat ditekan dengan cara :
1.         Pemberantasan hama selama penyimpanan
2.         Pelaksanaan panen yg tepat
3.         Perbaikan konstruksi gudang sesuai jenis dan sifat barang
4.         Kandungan air dari barang yang tepat
Pengolahan hasil pertanian termasuk dalam fungsi penyimpanan yaitu  untuk meningkatkan kualitas barang baik dalam rangka memperkuat daya tahan barang (prosesing minimal) maupun meningkatkan nilainya. Kegiatan pengolahan memberikan kegunaan bentuk baik menambah maupun menciptakan utiliti, jumlah dan jenis konsumen pun akan bertambah banyak.

Fungsi Transfortasi
Fungsi transportasi berperan dalam memperlancar perpindahan produk dari lokasi produksi sampai ke lokasi konsumen akhir. Fungsi transfortasi dimaksudkan untuk menjadikan suatu produk berguna dengan memindahkannya dari produsen ke konsumen. Biaya transportasi ditentukan oleh: a) lokasi produksi, b) area pasar yang dilayani, c) bentuk produk yang dipasarkan, d) ukuran dan kualitas produk yang dipasarkan.
Fungsi transfortasi menyediakan barang dan jasa di daerah konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen baik menurut waktu, jumlah dan kualitas. Fungsi pengangkutan memp kegiatan perencanan : a) jenis barang yang diangkut,  b) volume yang akan diangkut, c) waktu pengangkutan dan d) jenis alat angkutan yang digunakan. Efisiensi pengangkutan adalah barang sampai di tangan konsumen sesuai dengan yang diinginkan dan biaya yang murah sehingga perlu diperhatikan : macam alat angkut, resiko kerusakan barang selama pengangkutan, biaya angkut masing-masing barang dari tiap alat angkut, kapasitas angkut, keadaan tempat atau daerah.

Fungsi Grading dan Standarisasi
Fungsi standardisasi dan grading dimaksudkan untuk menyederhanakan dan mempermudah serta meringankan biaya pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran. Grading adalah tindakan mengklasifikasi hasil pertanian menurut standardisasi yang diinginkan atau penyortiran produk-produk ke dalam satuan atau unit tertentu. Standardisasi adalah justifikasi kualitas yang seragam antara pembeli dan penjual, antar tempat dan antar waktu.  Standardisasi merupakan ukuran atau penentuan mutu barang dengan menggunakan berbagai ukuran, seperti : warna, susunan kimia, bentuk, kekuatan/ketahanan, kadar air, tingkat kematangan, rasa dan lain-lain.
Manfaat standardisasi dan grading dalam pemasaran:
1.         Mempermudah pembeli dan produsen memberikan nilai barang tersebut
2.         Mempermudah proses jual beli
3.         Mengurangi biaya pemasaran dan menekan resiko dalam pengangkutan
4.         Memperluas pasaran, sesuai dengan kualitas yang diinginkan dan kemampuan konsumen.
5.         Syarat mutlak untuk pemasaran berjangka (future market)

Fungsi Periklanan
Fungsi periklanan dimaksudkan untuk menginformasikan atau mengenalkan ke konsumen apa yang tersedia untuk dibeli dan untuk mengubah permintaan atas suatu produk. Masalah yang timbul dalam periklanan produk-produk pertanian terutama berkaitan dengan karakteristik produk-produk pertanian itu sendiri.
Persaingan antar produk di pasaran mendorong produsen gencar untuk berpromosi yang dapat menarik perhatian konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain; melalui promosi penjualan, publisitas umum, penjualan pribadi, dan periklanan. Promosi melalui media periklanan sangatlah efisien karena menggunakan biaya rendah dan mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap produk pada segmen tertentu. Iklan mengarahkan konsumen dalam menyuguhkan produk sehingga dapat diyakini untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya.
Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995:159) biasanya dibangun atas empat komponen, yaitu: 1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada calon pembeli, 2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk, 3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli, 4) Positioning, sasaran konsumen.
Beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi, dan reaksi konsumen, yaitu:

  1. Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikankepada konsumen.
  2. Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan.
  3. Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk yang diinformasikan.
  4. Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan.

Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:

  1. Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan produk dengan yang lain.
  2. Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran.
  3. Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
  4.  Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang lebih luas.
  5. Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
  6. Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan pasar sasaran
  7. Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk.

 
III.  LINGKUNGAN PEMASARAN

Lingkungan pemasaran merupakan berbagai faktor dan kekuatan diluar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan. Pelaku-pelaku  (aktor) dan kekuatan-kekuatan yang berada diluar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yg akan mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan membina transaksi yang berhasil dengan para pelanggan  sasarannya. Manajemen pemasaran harus dapat terus menerus mengawasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah melalui informasi intelejen pemasaran dan riset pemasaran, karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan.

Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran 

1.    Lingkungan makro
Lingkungan makro merupakan kekuatan masyarakat lebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan mikro. Faktor-faktor lingkungan makro meliputi:

a.    Lingkungan demografi
Demografi adalah telaah mengenai populasi manusia dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi, umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan lain-lain. Lingkungan demografi sangat perlu diperhatikan karena melibatkan manusia, dan manusialah yang membentuk pasar.
b.   Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli konsumen. Perekonomi sebuah Negara dapat berupa ekonomi subsisten, ekonomi industrial. Pemasar harus cermat mengikuti kecenderungan utama dan pola pengeluaran konsumen serta pola perubahan dalam pendapatan.
c.    Lingkungan alam
Lingkungan alam meliputi semua sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai masukan oleh pemasar atau yang dipengaruhi oleh aktifitas pemasaran. Pemasar harus memperhatikan dan mewaspadai empat kecenderungan di dalam lingkungan alam, yaitu: kekurangan bahan mentah, kenaikan biaya energi, meningkatnya polusi dan campur tangan pemerintah dalam manajemen sumber daya alam.
d.   Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi merupakan berbagai kekuatan yang menciptakan teknologi baru dan peluang pasar baru. Pemasar harus memperhatikan dan mewaspadai empat kecenderungan dalam lingkungan teknologi, yaitu: kecepatan perubahan teknologi, anggaran litbang yang tinggi, konsentrasi pada perbaikan kecil, peraturan yang semakin ketat.
e.    Lingkungan Politik
Lingkungan politik terdiri dari undang-undang, kantor pemerintah dan tekanan kelompok yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individual dalam masyarakat. Keputusan pemasaran amat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik
f.     Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, pilihan, dan tingkah laku yang diatur/dianut masyarakat.

2.    Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro suatu perusahaan  terdiri  dari beberapa pelaku dalam lingkungan yang berhubungan dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar pada khususnya yaitu perusahaan itu sendiri, para pemasok, para perantara-pasar, para pelanggan, dan para pesaing, serta masyarakat umum.
a.      Perusahaan
Dalam merumuskan rencana pemasaran harus memperhitungkan kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan misalnya; Manajemen Puncak, Keuangan, R & D, Pembelian, Produksi dan Akuntansi, dll. Bagian-bagian ini membentuk suatu lingkungan mikro suatu perusahaan untuk perencana pemasaran.
b.      Pemasok
Pemasok adalah perusahaan bisnis dan perorangan yg menyediakan sumberdaya yg dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
c.       Perantara
Perantara Pemasaran adalah mereka yg membantu perusahaan dalam mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada pembeli akhir. Para perantara ini meliputi :
§  Penjual adalah perusahaan yang membantu perusahaan menemukan pelanggan dan melakukan penjualan kepada pelanggan.
§  Perusahaan Distribusi Fisik, membantu perusahaan dlm menyediakan & memindahkan barang dari tempat asal ke tempat tujuan.
§  Biro Jasa Pemasaran, meliputi perusahaan riset, biro iklan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran, mencarikan sasaran dan menpromosikan produk ke pasar sasaran secara tepat.
§  Perantara Keuangan, meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dll dalam membantu transaksi keuangan dan atau menanggung resiko sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang.
d.      Pelanggan
Pelanggan yaitu sejumlah individu, kelompok, organisasi yang mengkonsumsi suatu produk. Perusahaan dapat beroperasi pada lima jenis pasar; Pasar konsumen yaitu terdiri atas individual dam rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
1.      Pasar bisnis membeli barang dan jasa untuk diroses lebih lanjut atau digunakan dalam peoses produksi mereka.
2.      Pasar penjual membeli barang dan jasa untuk dijual kembali dengan mengambil laba.
3.      Pasar pemerintah terdiri dari kantor pemerintah   yang membeli barang dan jasa untuk menyediakan fasilitas umum.
4.      Pasar Internasional pembelian dari luar negeri.
e.       Pesaing
Pesaing merupakan perusahaan sejenis yang juga menghasilkan produk atau jasa dengan nilai yang relatif sama. Agar sukses perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar dari pesaingnya.
f.       Masyarakat (publik)
Yaitu suatu kelompok yang memiliki minat nyata atau potensial yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai sasarannya. Tujuh jenis publik yang mengelilingi perusahaan antara lain : publik keuangan, publik media, publik pemerintah, publik kekuatan warga, publik local, publik umum, publik internal.

3.    Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen. Perusahaan biasanya menganalisis kekuatan lingkungan dan merancang strategi yang akan membantu perusahaan menghindari ancaman dan mengambil keuntungan dari peluang yang ada pada lingkungan, tetapi saat ini berkembang perspektif manajemen lingkungan yang baru yaitu bukan hanya mengamati dan bereaksi, perusahaan mengambil langkah agresif untuk mempengaruhi publik dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran.

Tahapan Perkembangan Perusahaan
  1. Perusahaan Domestik :  memfokuskan orientasi dan strateginya pada pasar, pemasong dan pesaing domestik
  2. Perusahaan Internasional : melayani pasar domestik di negara sendiri dan pasar nasional di negara lain (Etnocentric)
  3. Perusahaan Multinasional : menjual produknya ke banyak negara dan setiap negara diperlakukan secara berbeda (Policentric)

VI.  MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba.  Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi. Dapat juga disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi. Fungsi pemasaran yang merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain :

a.    Perencanaan pemasaran
Penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan pemasaran meliputi : tujuan, strategi, kebijaksanaan serta taktik yang dijalankan.
Tujuan perencanaan:
1.      Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi perusahaan maupun diluar perusahaan maupun diluar perusahaan tidak menentu.
2.      Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
3.      Reancana walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah terfokuskan dengan segala biaya- biayanya.
4.   Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap bisnis, produk atau merk.

            b.      Implementasi pemasaran
Adalah proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efektif melalsanakan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan program tindakan yang menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.

c.    Pengendalian / Evaluasi kegiatan pemasaran, yaitu :
Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana, meliputi :
1.         Penentuan Standard
2.         Supervisi kegiatan atau pemeriksaan
3.         Perbandingan hasil dengan Standard
4.         Kegiatan mengkoreksi Standard

Kegiatan pengendalian / evaluasi diatas dapat dikelompokkan dua macam :
1.        Pengendalian operacional termasuk memeriksa kinerja yang sedang berlangsung terhadap rencana tahunan dan mengambil tindakan perbaikan kalau perlu. Tujuannya adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai penjualan, laba, dan sasaran lain yang ditetapkan dalam rencana tahunannya. Kegiatan ini juga mencakup penentuan produk, wilayah, pasar dan saluran yang berbeda yang dapat mendatangkan laba.
2. Pengendalian strategik meliputi pengamatan apakah strategi dasar perusahaan sesuai dengan peluang yang terbuka. Strategi dan program pemasaran dapat ketinggalan zaman dalam waktu singkat dan setiap perusahaan harus secara periodik menilai ulang pendekatan terhadap pasar secara keseluruhan.